Rindunya Kertas Kosong

Aku tak mau membagi segala suka duka yang telah terlewat di lalu pada ranah tanpa batas. Aku hanya ingin membaginya bersamamu, hanya kamu yang boleh tahu senyum dan air mataku.

Lebih baik jika kita menciptakan senyum bersama dan menyembuhkan luka yang tercipta di antaranya. Bukan aku yang melulu menceritakan tawa dan memaksa menarik bahumu untuk menampung air mataku, untuk segala yang dulu kulewati sendiri. Mencinta tidak seegois itu. Mungkin aku akan egois dalam hal mempertahankanmu.

Lalu, dari sebelah mana kita mulai melumat es krim yang hampir meleleh ini?
#MenantiBaksoSelesaiDiBungkus

Tangerang, 01/07/2016
WD

Note: Tulisan ini sebelumnya saya tuangkan dalam dinding Facebook. Jika ada tulisan sama dengan tulisan di atas, dia plagiat dari tulisan saya di Facebook.

Komentar