Transportasi Kece Menuju Bandara

Airport Railink Service
We make your travel less hassle

Halo, pernah dengar tagline di atas? Yup, itu punya kereta bandara atau KA Bandara. Tanggal 15 Agustus 2017 saya dan teman-teman dari Tau Dari Blogger diundang oleh PT Railink yang berkantor di Jakarta Railway Center, Juanda untuk mendiskusikan perihal kereta bandara di Jakarta bersama
Heru Kuswanto selaku Direktur Utama PT Railink, Poorwanto Handry N. Selaku Direktur Teknis dan Operasional, Mungki Indriati Pratiwi selaku VP Commercial Passanger and Hospitality, dan Diah Suryandari selaku Jr. Manager Marketing Communication. Kami membahas keberadaan KA Bandara di Jakarta, terutama tentang perjalanan dan pengadaannya.

Biasanya kita naik kereta untuk Jabodetabek dengan Commuter line, lalu kereta ke luar kota atau Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ). Jadi, KA Bandara ini akan mengantarkan kita menuju Bandara Soekarno-Hatta, dimulai dari stasiun Manggarai, lalu Sudirman Baru, stasiun Duri, Batu Ceper, dan menuju bandara Soekarno-Hatta, begitu pun sebaliknya. Perjalanan dengan kecepatan 60-70 kmh ini akan ditempuh selama 54 menit dari Manggarai, jarak dari Manggarai ke Soekarno-Hatta sekitar 38,3 km. biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan transportasi ini mulai dari Rp 100.000 sampai dengan Rp 150.000, tergantung naik atau turun di stasiun mana.

Railink dibangun 28 September 2009, namun beroperasi mulai 25 Juli 2013 di bandara Kualanamu. Kenapa mualinya di Kualanamu? Karena di sana sudah lebih siap di segala hal, maka Railink mulai beroperasi di sana. Saham PT Railink ini sebesar 60% milik PT KAI, dan sisanya 40% milik PT Angkasa Pura II. Tahun 2017 akan meyusul KA Bandara menuju bandara Soeta, kemudian disusul Sultan Mahmud Badaruddin II, Majalengka, Bali, Kulonprogo, dan Sultan Hasanuddin. Pembangunan KA Bandara ini sesuai dengan Peraturan Presiden namun dananya bukan dari APBN.

Kereta bandara di Kualanamu masih menggunakan Diesel Multiple Unit, karena belum ada listrik. Untuk KA Bandara di Jakarta nantinya sudah menggunakan Electrical Multiple Unit. Untuk pembebasan lahan sudah 68% dan menjadi milik PT KAI, tetapi 32% sisanya tidak ada masalah. Sejauh ini sudah berjalan 40% pembangunannya.

Sudah ada 10 trainset tipe baru, dalam 1 trainset terdiri dari 6 kereta dengan 272 tempat duduk. Setiap harinya akan ada 124 perjalanan dengan headway 15 menit. Kereta-kereta ini didatangkan dari consorcium swedia. Satu hal yang paling penting, di setiap tempat duduk sudah disediakan hub USB untuk ngecas dan sedang diuji coba pemasangan Wi-Fi. Enggak perlu takut kehabisan baterai di perjalanan, kan? Hehehe....

Untuk posisi stasiun KA Bandara di Sudirman berada di sebelah Barat jembatan, nanti namanya stasiun Sudirman Baru seperti yang saya sebut di atas. jadi posisinya berada di antara stasiun Sudirman dan stasiun Karet. Pembelian tiket bisa hanya ketika menggunakan saja atau bisa juga sesuai banyaknya penggunaan jika setiap hari bolak-balik ke Bandara, yang pasti harganya akan lebih murah dibanding membeli setiap kali akan menggunakan KA Bandara. Kereta yang diharapkan selesai bulan Maret 2017 ini akan dioperasikan Mei/Juni 2017, karena akan ada masa uji coba sekitar satu bulan.

Bandara-bandara yang layak memiliki KA Bandara adalah memiliki 10.000.000 pengguna setiap tahunnya. Kalau bandara Soeta tiap tahunnya mencapai 70.000.000 pengguna. Untuk dipo KA Bandara akan ada di stasiun Manggarai. Saya yang belum pernah ke bandara ini ingin juga merasakan naik KA bandara dari stasiun Manggarai ke bandara Soekarno-Hatta. Kita tunggu juga kehadiran AGT di Maret 2017, yup, Automatic Guided Train, enggak ada masinisnya. Naik AGT juga gratis, dalam satu rangkaian dengan kapasitas 160 hingga 200 orang. Semakin enggak sabar tahun depan, deh.


Miniatur KA Bandara tampak depan

Miniatur kereta bandara

Railink dan TDB

Komentar