Contoh Rumah Sakit Tipe B


Setiap pembicaraan tentang kesehatan selalu diminati, karena kesehatan mahal harganya, kata kebanyakan orang. Sebenarnya mahal itu karena sakit, kalau menjaga pola hidup kita bisa menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Tapi enggak dipungkiri, sebaik apapun kita menjaga kesehatan tubuh baik dari luar maupun dalam, pasti akan ada saat kita sakit, ya, walau hanyak batuk atau pilek. Penyakit ringan mungkin bisa sembuh sendiri seiring berjalannya waktu, atau dengan obat yang bisa kita dapatkan di warung samping rumah. Tapi gimana kalau sakit yang cukup serius? Atau bagaimana dengan penyakit yang awalnya sepele kemudian bukannya sembuh malah bertambah parah?

Di zaman sekarang ini memang tidak menutup kemungkinan penyakit yang awalnya dianggap sepele, ternyata malah menjadi penyakit yang berbahaya. Kembali lagi ke pola hidup, kan. Tapi jika memang harus ke dokter atau dirawat di rumah sakit, fasilitas kesehatan sudah banyak sekali, mulai dari klinik 24 jam hingga rumah sakit bertaraf internasional. Tidak hanya yang sakit parah, bisa juga untuk periksa kehamilan, medical check-up, atau permasalahan kesehatan lainnya. Untuk yang ingin pelayanan super mungkin bisa memilih Mayapada Hospital. rumah sakit yang ada di Tangerang dan Lebak bulus ini tergolong rumah sakit tipe B. Apa, sih, rumah sakit tipe A itu?

Tipe rumah sakit berdasarkan Permenkes RI Nomor 986/Menkes/Per/11/1992.

Rumah sakit tipe A
Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah, rumah sakit tipe A telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi, atau disebut juga rumah sakit pusat.

Rumah sakit tipe B
Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran medik spesialis luas dan subspesialis terbatas. Rumah sakit tipe B direncanakan akan didirikan di setiap ibukota provinsi yang dapat menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten.

Rumah sakit tipe C
Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran subspesialis terbatas, yakni pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak, dan pelayanan kebidanan dan kandungan.

Rumah sakit tipe D
Rumah sakit ini bersifat transisi karena pada suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. pelayanan di rumah sakit tipe D ini hanya kedokteran umum dan kedokteran gigi.

Rumah sakit tipe E
Rumah sakit yang khusus menyelenggarakan satu macam pelayanan kedokteran saja. Seperti rumah sakit jiwa, rumah sakit jantung, RSIA, rumah sakit kusta, dan rumah sakit paru.

Mayapada Hospital termasuk tipe B, ya, enggak heran, sih, fasilitasnya bagus dan pelayanannya menjanjikan. Kenapa saya bilang begitu? Karena saya sudah keliling ruangan-ruangan di Mayapada Hospital Lebak bulus. Di Mayapada ini semua dokternya teamwork di bidangnya masing-masing.

Masuk ke ruang UGD, di sini sistem triasenya berjalan dengan baik. Di lantai ada garis dengan 4 warna berbeda. Garis merah untuk pasien masuk yang gawat darurat dalam keadaan cukup parah dan butuh pertolongan segera, seperti kecelakaan dan tidak sadarkan diri. Garis kuning untuk pasien masuk UGD dalam keadaan yang gawat tapi tidak darurat, seperti patah tulang. Garis hijau untuk pasien masuk dalam kondisi tidak gawat dan tidak darurat. Garis hitam untuk pasien yang sudah jenazah.

Mayapada juga bekerja sama dengan BPJS ketenagakerjaan dan jasa marga. Jika terjadi kecelakaan kerja dan kecelakaan lalu lintas, bisa ditangani langsung oleh Mayapada dengan jaminan BPJS ketenagakerjaan dan asuransi jasa marga. Di UDG sendiri ada 14 ruangan, ketika saya ke sana ada dokter Williyam Dwijaya yang sedang tugas di bagian UGD. Di UGD sendiri tugas jaga dokter dibagi 2 shift. Shift pagi ada 2 dokter, malam ada 1 dokter jaga. Di UGD ada alat komunikasi berbentuk tabung sebagai pembawa pesan ke lab atau apotek, namanya Aerocom. Jadi, kertas berisi pesan dimasukkan ke dalam kapsul dan tinggal di atur kapsul tersebut akan ditujukan ke mana, jafi di setiap center ada aerocom.

Mayapada Hospital ini memiliki 6 kelas rawat inap dengan jumlah lebih dari 200 bed. President suite VVIP dengan biaya 4.2 juta perharinya, ruang rawat inap yang satu ini seperti apartemen, tidak hanya pasien yang menggunakan kasur, tapi untuk yang menunggu pasien juga disediakan kamar, ruang keluarga sekaligus ruang makan dan pantry. Tersedia juga kamar mandi yang terpisah dengan kamar mandi pasien. Yang berbeda di Mayapada Hospital ini adalah sebagai lingkungan rumah sakit sangat minim ditemukan aroma karbol atau obat-obatan, ya, aromanya netral seperti udara segar di luar ruangan. Jadi, pasien enggak stres dengan aroma-aroma karbol dan obat kimia. Setiap ruang center pun memiliki tata ruang yang unik, tidak seperti rumah sakit pada umumnya. Selama berada di sana, saya tidak merasa sedang di rumah sakit, karena suasananya tidak seperti rumah sakit, malah seperti mal.

Di Mayapada Hospital ada 11 center, di antaranya ruang medical check up, Gastrohepatology, Tahir neurosciense, Citogard ruang oplos obat untuk kemoterapi, ESWT untuk ejakulasi dini di urology, dan Radiology yang menyediakan layanan, ESWL ruang pemecah batu empedu, MRI untuk persendian otot dan jaringan, pasien dimasukkan ke dalam tabung dan akan langsung diambil sample yang dibutuhkan, cara kerjanya menggunakan magnet, CT scan untuk yang lebih jelas sakitnya, seperti patah tulang, atau luka fisik lainnya yang terlihat, cara kerjanya dengan menggunakan X-ray. Di Mayapada Hospital ini tidak ada hypnotherapy. Bapak Joko purwadi bagian rehabilitasimedic otot syaraf mengatakan bahwa kita yang sering atau selalu bekerja di depan layar komputer harus diselingi dengan gerakan-gerakan, seperti stretching agar otot-otot tidak tegang karena berada pada posisi yang lama. Untuk layanan tumbuh kembang anak sedang dalam tahap pembangunan yang lokasinya berada di depan gedung utama. Pintu emergency di Mayapada Hospital hanya bisa dibuka dengan kartu khusus, jadi tidak bisa dibuka begitu saja demi keamanan pasien. Satu yang tidak kalah penting adalah peralatan kedokteran yang digunakan di sana semuanya buatan Eropa, jadi semua peralatan medisnya sudah dijamin keakuratannya. 

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih sudah masuk ke blog ini, sila tinggalkan komentar.
:)