Perpaduan Sambal Indonesia dan Menu Jejepangan

(Dokpri)

Pedas itu soal selera, mayoritas orang Indonesia suka makanan pedas, walau pada dasarnya Indonesia kaya rasa dalam kuliner. Dari Sabang sampai Merauke berbagai rasa tersebar di nusantara. Pedas menjadi salah satunya, namun diolah dan tersaji dengan cara dan bentuk yang berbagai jenis pula.

Aku keturunan Jawa, tapi enggak selalu manis yang aku makan. Jogja membiasakan rasa manis pada lidah, sedangkan Jawa Timur membuat aku jatuh cinta makanan pedas dan asin. Jadi, soal rasa, semua masuk ke lidahku. Bukan doyan makan, lebih tepatnya, bisa makan sajian apa pun. Hihihi.

Selain sambal bawang yang nikmat buatan Bapak, aku juga suka banget sambal matah , dan sambal cabai hijau. Sambal cabai hijau buatan Ibu juga enggak kalah enaknya, tapi sambal matah belum pernah buat sendiri, enggak tahu caranya. Hahaha

Biasanya makan sambal-sambal itu pakai gorengan, ayam bakar, atau ayam goreng. Standar banget, ya, tapi aku sukanya itu. Huehehe. By the way, kebayang enggak, sih, kalau sambal bawang dimakan bareng menu jejepangan? Hohoho, silakan mengkhayal masing-masing.

Resto yang dibuka pertama kali tanggal 18 April 1985 di Kebon Kacang, menjawab rasa penasaran makanan jejepangan yang digabung sama sambal yang aku sebutin di atas. Yup, Hokben mengeluarkan produk baru berupa sambal, biasanya menu-menu beraroma Jepang, tapi sekarang menunya itu sambal dan sambal asli Indonesia.


Ibu Kartina Mangisi selaku Communications Division Head menjelaskan sejarah Hokben, sejak 1985 hingga kini. Hokben itu dulu Hoka-Hoka Bento, tahun 2013 berganti nama jadi Hokben, untuk logonya sendiri yang awalnya dua anak kecil laki-laki dan perempuan dengan tampilan full body. Setelah ganti nama, logonya masih sama hanya saja bagian kepala Taro dan Hanako yang ditampilkan.

Ibu Kartina Mangasi (dokpri)

(Dok. Hokben)

Mulai melebarkan sayap dengan pembukaan gerai HoCafe pada tahun 2012. Sejujurnya, aku belum pernah ke HoCafe, dan enggak tahu lokasinya di mana saja. Hihihi. Hokben memang resto dengan aroma jepang, tapi jangan khawatir kehalalannya karena di tahun 2008 Hokben memperoleh sertifikat halal dari MUI dengan nomor HS4A4723/092015/HHB. Penghargaan sebagai Brand of The Year diperoleh Hokben tahun 2017 kategori Quick Service Restaurants Indonesia, selain itu juga memperoleh Sertifikat Jaminan Halal dari MUI dengan nomor HC574/LPPOMMUI/X/2017.

(Dokpri)

Brand Activation Division Head Bapak Jasata menerangkan sambal asli Indonesia yang kini tersedia di Hokben. Ada 3 pilihan sambal yang disiapkan oleh Hokben, berbeda dengan menu pelengkap lainnya yang hanya ada di paket-paket menu tertentu. Sambal ini bisa dibeli terpisah, harganya Rp 5.000. Kalau untuk paket menunya juga ada, namanya Hoka Suka. Hoka Suka punya 3 pilihan juga.

Bapak Jasata (dokpri)

(Dokpri)


SAMBAL BAWANG

(Dokpri)

Sambal bawang ini terlihat sekali merahnya, rasanya cukup pedas. Tingkat pedasnya sambal bawang tergantung dari jenis cabai yang digunakan. Untuk sambal bawang hokben menggunakan cabai rawit merah.


SAMBAL HIJAU

(Dokpri)

Sambal ini terbuat dari cabai hijau besar, pada dasarnya cabai hijau besar memang enggak terlalu pedas. Sambal hokben seperti itu, menurut aku sih lebih pedas sambal bawang.


SAMBAL MATAH

(Dokpri)

Sambal yang terbuat dari cabai rawit 'setan' ini yang bikin hu ha hu ha. Kalau biasanya bawang dan cabainya mentah, di hokben dibuat matang sehingga aroma bawang mentahnya hampir enggak ada. Tapi sambal ini yang recommended menurutku.


HOKA SUKA 1

(Dokpri)

Menu Hoka Suka 1 terdiri dari Yakitori Grilled, acar, kering kentang, nasi, dan sambal. Yakitori Grilled adalah daging ayam tanpa lemak, dipotong-potong kemudian ditusuk dengan tusukan bambu yang dimasak dengan saus teriyaki khas Hokben dengan cara dipanggang sehingga menghasilkan tekstur Grilled di setiap potongan dagingnya. Hoka Suka 1 harganya Rp 49.000.


HOKA SUKA 2

(Dokpri)

Menu Hoka Suka 2 terdiri dari Ebi Furai, acar, kering kentang, nasi, dan sambal. Ebi Furai adalah produk olahan udang yang dilapisi tepung roti, dimasak dengan metode deep frying oil. Kebayang enggak, sih, makan ebi furai dicocol salah satu sambal? Hmmm, pasti beda banget sensasinya dibanding dengan saus sambal dan mayonais. Untuk Hoka Suka 2 dibanderol dengan harga Rp 58.000.


HOKA SUKA 3

(Dokpri)

Menu Hoka Suka 3 terdiri dari Chicken Katsu, acar, kering kentang, nasi, dan sambal. Chicken Katsu adalah daging ayam tanpa tulang yang dibalut dengan bread crumbs dan bumbu khas Hokben yang dimasak dengan metode deep frying oil. Harga Hoka Suka 3 Rp 49.000.

Perkawinan budaya ini membuat aku bertanya-tanya, ini seriusan makan chicken katsu pakai sambal bawang? Dan, akhirnya aku makan Hoka Suka 3 yang isnya Chicken Katsu, Acar, Kering kentang, Nasi, dan Sambal. Untuk sambalnya bebas pilih, mau sambal bawang, sambal hijau atau sambal matah. Aku pilih sambal matah, rasanya Aaakkk pedas sekali kawan-kawan sebangsa dan setanah air. 

Hoka Suka 3 dan ketiga jenis sambal (dokpri)

Oh, ya, ukuran pedas di lidah orang berbeda-beda. Bisa jadi yang aku rasakan pedas, malah enggak pedas sama sekali di lidah orang lain. Sebaliknya, yang aku bilang standar, tapi dirasa pedas banget oleh yang lain.

So, setelah kenalan sama si sambal, sekarang kita kenalan dulu sama gerai hokbennya. Kebetulan banget kemarin aku cobain di Hokben Kartika Chandra. Yup, lokasinya di area Hotel Kartika Chandra, tepatnya ada di paling ujung kiri hotel, kalau dari pintu masuk gerbang, itu belok aja ke kanan sampai mentok dan gerainya sejajar dengan hotel.

Gerai hokben di sini lega, seperti hokben di tempat lain, tapi kurang tahu juga, sih, kapasitas masing-masing gerai, cuma kelihatan luasnya mirip-mirip. Hihihi. Di gerai yang buka mulai pukul 10.00 WIB ini tersedia 128 kursi, terbagi-bagi juga tempatnya. Ada no smoking area, smoking area di depan pintu masuk, dan smoking area yang bisa digunakan sebagai private room. "Fasilitas toilet ada di bagian luar gerai, jadi keluar dulu dan ke arah belakang. Musalanya di samping gerai, keluar dulu ke arah kiri, tempatnya lega, bersih, dan ber-AC," terang Pak Zaky Store Manager Hokben Kartika Chandra.

Bapak Zaky (dokpri)

(Dokpri)

Penampakan bagian dalam Hokben Kartika Chandra (dokpri)

Selain yang telah disebutkan, tersedia pula WiFi. Kalau untuk meeting bisa di sini dengan fasilitas WiFi yang disediakan. Untuk pesta ulang tahun, atau kumpul keluarga dan semua membawa mobil, enggak usah takut enggak dapat parkir, lahan parkirnya luas banget. Eh, tapinya kalau pengin makan hokben dan malas keluar, delivery saja ke 1-500-505 atau bisa pakai jasa delivery ojek online.

Jadi, kamu pilih sambal yang mana?

Lomba memakai Udeng khas Bali (dokpri)

Foto bersama (dok. Dhevi Anggarakasih)

Sumber: www.hokben.co.id
Klik foto untuk memperbesar

Komentar

  1. Sambalnya menggoda semua dan wajib buat di cobain semua

    BalasHapus
  2. kayaknya enak semua ih harus cobain nih. Btw fotonya kecil banget Kak, mungkin bisa di set jadi large biar enak dilihat ^^

    BalasHapus
  3. sambal bawang suka...matah dan ijo pun berselera... kolab ma Ebi Furai ...endess :D

    BalasHapus
  4. Aww. Menunya sparkling yes? Buat mata berbinar-binar. Juaranya lah ini

    BalasHapus
  5. Indonesia memang kaya...Sambal aja banyak ragamnya...
    Jadi, kamu sendiri paling suka yang mana?

    BalasHapus
  6. Makan di Hokben selalu jadi acara sebulan sekali buat aku mbak. Karena doyan, dan deket dari rumah. Kalau untuk menu ini sih belum coba, kayaknya bakal jadi tiap minggu. Secara doyan sambel banget.

    BalasHapus
  7. Perlu dijajal nih menu Jepang kawin sama sambal khas Indonesia rasanya jadi kayak gimana ...

    BalasHapus
  8. Hoka-Hoka Bento banyak yang enak menunya. Sekarang pakai ada berbagai pilihan sambal segala? Kayaknya saya bakal tambah suka :)

    BalasHapus
  9. Hebatnya sambel khas indonesia, cocok sama makanan apa aja :D

    BalasHapus
  10. Aku pilih sambal bawang dicocol ke ebi furai pake nasi panas2 kak Wichan. Unch unch unch. Bisa kalap namboh sampe 3 piring kak. Hahaha

    BalasHapus
  11. I have always dreamt about tasting real Asian food. I guess, it is totally different from European one. Maybe, I will make a trip there someday.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah masuk ke blog ini, sila tinggalkan komentar.
:)