Atasi Macet Bersama Go-Jek

Rabu, 19 Agustus 2015 sehabis ujian sidang skripsi yangmelelahkan karena deg-degan. Entah kenapa rasanya capeeekkk banget. Saya yang biasa menggunakan jasa angkutan umum ini, untuk pertama kalinya membuka aplikasi gojek yang sudah saya install sekitar seminggu. Pikir-pikir sekalian mencoba layanan baru dan gratis juga karena memasukkan kode referral salah seorang teman, dan saya mendapatkan credit gojek sebesar 50K.


Pertama order, sekitar dua menit si pengemudi SMS saya katanya lagi tambal ban dan pengemudi tersebut meminta maaf lalu meminta saya booking ulang. Akhirnya saya booking ulang. Lebih cepat dari pengemudi sebelumnya,  sekitar satu menit kemudian saya ditelepon oleh pengemudi gojek, saya menunggu di tempat yang telah ditentukan (jauh dari tempat ojek pangkalan).

Hanya sebentar menunggu, datanglah gojek dengan motor vixionnya (saya tahu dari jaketnya). Setelah mengenakan helm dan duduk di atas motor, gojek langsung tancap gas menuju rumah saya. Saya yang belajar menjadi blogger, jelas tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk ngobrol-ngobrol dengan si pengemudi yang belakangan saya ketahui bernama Amin Iskandar. 

Pertama kali yang saya tanyakan adalah sistem penggajian dari gojek untuk pengemudi. Ternyata, pemilik aplikasi gojek ini tidak menerima setoran seperti umumnya. Tetapi dengan pembagian hasil. 20% untuk pemilik gojek, 80% untuk pengemudi dan langsung masuk ke rekeningnya. Jika pengguna membayar dengan credit gojek maka setelah sampai lokasi secara otomatis credit si pengguna akan terpotong sesuai biaya yang tertera sebelumnya. Karena masih dalam masa promosi maka kemarin credit gojek saya terpotong 15K. Dan, jika pengguna membayar dengan uang cash, maka pemilik gojek akan mengambil 20% dari credit si pengemudi secara otomatis. Itulah mengapa pngemudi enggak perlu menyetorkan uang pembayara.


Sesuatu yang mengejutkan saya adalah gojek yang saya gunakan ini memakai motor vixion. Saya pikir matic-matic gitu atau bebek seperti biasanya saya lihat di jalan-jalan. Ketika saya tanya apakah persyaratan motor yang boleh digunakan, Mas Amin ini menerangkan bahwa motor apa saja dan tahun kapan saja bisa asalkan kondisinya masih prima.

Sebelumnya saya sampaikan bahwa saya menunggu di tempat yang jauh dari ojek pangkalan, karena para ojek pangkalan ini menolak keberadaan gojek. Mereka tidak segan-segan untuk bertindak kasar pada pengemudi gojek. Ketika saya tanya apakah Mas Amin ini pernah bermasalah dengan ojek pangkalan, dan ia menjawab, "Alhamdulillah belum pernah, Mbak. Yang penting kita tahu tempat harus nunggu atau ketemu penumpang di lokasi yang agak jauh dari ojek pangkalan. Kayak tadi, Mbak."

"Sebenarnya adanya gojek ini bagus, Mbak. Mereka yang saya kenal dan gabung dengan gojek itu hidupnya lebih baik, lebih sejahtera lah. Dari sebelumnya yang ojek pangkalan," sambungnya lagi.
Perjalanan dan obrolan saya dengan Mas Amin diakhiri dengan foto bersama di depan rumah (dengan kamera seadanya, hasilnyapun minimalis) :D


Ini kode referral gojek saya 544417539 masukkan kode tersebut kamu akan langsung dapat credit gojek sebesar 50K.

Komentar