Manajemen Stres di PMI Jakarta Barat


PMI Jakarta Barat mengadakan pelatihan MANAJEMEN STRES bagi volunteer PMI pada Selasa, 29 Maret 2016. PMI Jakarta Barat ini terletak di Jalan Perdana no. 12 wijaya kusuma, Jelambar. Karena saya dari Serpong, saya menggunakan kereta commuter line ke Tanah Abang, lalu transit ke jurusan Jatinegara dan transit di stasiun Duri. Dilanjutkan dengan kereta menuju stasiun Tangerang. Turun di stasiun Pesing, hanya melewati satu stasiun yaitu stasiun Grogol. Sesampainya di stasiun Pesing sekitar pukul 08:45 WIB saya order ojek online dengan tarif 15K, karena sebelum jam 09:00 WIB adalah Peak hour. Jika naik busway, halte terdekat adalah halte Indosiar. Menuju gedung PMI ini tidak ada angkutan kota, hanya bisa jalan kaki atau menggunakan ojek, karena lokasinya ada di tengah pemukiman. Bangunannya terlihat sekali, separuh bagian luar gedung dicat berwarna merah dan terparkir beberapa ambulan.


Acara di lantai tiga ini menghadirkan empat pembicara, Kak Uunk atau Muflichun, Kak Ridwan, Kak Nurmala Sari, dan Kak Taufik. Masing-masing dengan materi berbeda yang bermanfaat bagi para volunteer PMI.

 

 

 


SEJARAH PMI

Palang Merah Indonesia memiliki sejarah panjang di Indonesia, diawali dengan terbentuknya Het Nederland-Indische Rode Kruis (NIRK) pada 21 Oktober 1873 dan kemudian berganti menjadi Nederland Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI). Tanggal 3 September 1945, presiden Indonesia kala itu Ir. Soekarno memerintahkan untuk membuat badan palang merah. Terbentuklah PANITIA LIMA pada 5 September 1945 yang beranggotakan:

  1. dr. Raden Muchtar (Ketua)
  2. dr. Bahder Djohan (Sekretaris)
  3. dr. Marzoeki
  4. dr. Djohan
  5. dr. Sitanala


PMI dilantik dengan ketua Drs. Moch. Hatta (wakil presiden) pada 17 September 1945. Dilanjutkan pada tanggal 16 Januari 1950 Ir. Soekarno menerbitkan Keppres no. 25 tahun 1950 yang isinya adalah serah terima tugas kepalangmerahan dari NERKAI. PMI diakui ICRC (International Committee of the Red Cross) 15 Juni 1950. Palang Merah Indonesia diterima menjadi anggota Liga Perhimpunan Palang Merah ke-68 pada 16 Oktober 1950. Kembali keluar keppres no. 246 tanggal 29 November 1963 tentang mandat dan tugas PMI. Mandat PMI adalah menjalankan pekerjaan palang merah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di luar negara menurut konvensi Jenewa 1949.

Tugas Pokok PMI Era Revolusi:

  1. Tukar-menukar tawanan perang.
  2. Pertolongan korban konflik bersenjata.
  3. Melatih Sukarelawan.
  4. Mendirikan posko korban konflik.
  5. Mewakili pemerintah dalam penugasan luar negeri.

Tugas Pokok PMI Saat Ini:

  1. Siaga bantuan bencana.
  2. Melatih sukarelawan untuk pertolongan pertama.
  3. Membantu pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
  4. Melayani unit donor darah sesuai peraturan yang berlaku.

Saat ini PMI sudah tidak mau melakukan transfusi darah, karena dikhawatirkan darah yang ditransfusi mengandung penyakit dan bisa terjadi kontradiksi dengan penerima.

Kegiatan PMI:

  • Kesiapsiagaan
  • Pengembangan PMR dan relawan
  • Diseminasi
  • Tanggap Darurat Bencana
  • Pelayanan kesehatan dan ambulans
  • Air dan sanitasi (watsan)
  • Relief
  • Pemulihan hubungan keluarga
  • Dukungan psikososial


Dalam melaksanakan tugas-tugas dan kegiatannya, PMI mendapatkan dana dari iuran anggota, subsidi pemerintah, dan sumber-sumber lainnya. SDM dalam PMI terbagi dalam tiga kelompok, yaitu pengurus, staff, dan anggota. Anggota terbagi dalam empat kelompok, kehormatan, luar biasa, biasa (KSR/TSR), dan remaja (PMR).

Sukarelawan PMI:

  1. PMR, yaitu pelajar SD-SMP-SMA. SD kelas 3, 4, dan 5, SMP kelas 1 dan 2, SMA kelas 1 dan 2.
  2. Korps sukarela, yaitu masyarakat umum dan mahasiswa.
  3. TS, yaitu tenaga ahli, komunitas, dan perusahaan.
  4. Donor darah, yaitu untuk umum dan memenuhi syarat untuk donor darah.


Tingkatan anggota PMI:

  • Mula -> 10-12 tahun (SD)
  • Madya -> 12-15 tahun (SMP)
  • Wira -> 15-17 tahun (SMA)
  • KSR -> 18-35 tahun (Mahasiswa atau umum)
  • TSR -> 18- ~ tahun (Umum)


PMI membangun kemitraan yang kuat, peranan mitra PMI adalah untuk membantu korban-korban bencana banjir Jakarta misalnya. Meningkatkan layanan masyarakat PMI dengan bantuan mitra PMI. Dukungan kemanusiaan dalam bentuk logistik, sukarelawan perusahaan, donor darah.

Kegiatan PMI Prabencana:

  • Penanaman mangrove
  • Penguatan kapasitas SDM
  • Dukung alat kesehatan sekolah
  • Dukung alat kesehatan untuk masyarakat
  • Dukung pembuatan bank sampah
  • Pendidikan kesehatan di sekolah
  • Promosi mengenai HIV/AIDS
  • Keselamatan berkendara
  • Pertolongan pertama
  • Air dan sanitasi
  • Manajemen tanggap darurat
  • Perawatan keluarga
  • Manajemen stres


Kegiatan PMI ketika terjadi bencana:
  1. Evakuasi korban bencana
  2. Pertolongan pertama
  3. Air dan sanitasi
  4. Psikososial
  5. Promosi kesehatan
  6. Tanggap darurat bencana
  7. Aksi kali bersih
  8. Pengobatan gratis
  9. Home care (mendatangi ke rumah-rumah)


Manfaat volunteer begitu banyak dan baik untuk semua orang, di antaranya:

  • Perusahaan -> Reputasi dan branding perusahaan akan naik.
  • Karyawan -> Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, meningkatkan rasa percaya diri.
  • Masyarakat -> Jutaan penerima manfaat, mandat layanan terbaik.
  • PMI -> Membantu PMI meningkatkan layanan, kemitraan yang semakin luas untuk tugas sosial kemanusiaan PMI.


Dalam MANAJEMEN STRES, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi dampak stres:

  1. Terima reaksi stres sebagai hal yang normal.
  2. Mencoba santai.
  3. Bicara dengan seseorang.
  4. Cari cara mengekspresikan perasaan.
  5. Dengarkan apa kata orang terdekat anda.
  6. Jaga diri dengan istirahat cukup, makan, dan tidur yang cukup.
  7. Diskusikan ketakutan.
  8. Hindari ekspektasi yang berlebih.
  9. Cari bantuan profesional.


Kurangi respon stres dengan cara:
1. Pelajari keterampilan atasi stres

  • Nyanyi
  • Relaksasi -> Proses melepas ketegangan secara sengaja. Bisa dengan latihan pernapasan, yoga atau meditasi, dengarkan musik, nonton TV.
  • Menggambar
  • Lakukan aktifitas yang menyenangkan


2. Aktifitas spiritual

  • Berdoa
  • Berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan
  • Mendengar ceramah


3. Komunikasikan stres anda

  • Tulis diary
  • Tulis surat
  • Curhat
  • Berpartisipasi dalam "Self Help Group"


Manfaat dari MANAJEMEN STRES adalah:

  • Melepas ketegangan
  • Berpikir jernih
  • Kembali percaya diri
  • Melihat berbagai alternatif pemecahan masalah
  • Mengurangi perasaan negatif
  • Membuat merasa diterima dan didengarkan


PERTOLONGAN PERTAMA PSIKOLOGIS (PFA)

Korban bencana biasanya mengalami stres, untuk mengurangi dampak stres tersebut bisa dilakukan dengan pertolongan psikologis. Langkah-langkah dalam PFA sebagai berikut:


  1. Meet Immediate Needs
  2. Listen
  3. Accept Feelings
  4. Next steps
  5. Refer and follow up


PERTOLONGAN PERTAMA

Berawal dari P3K, setelah tahun 1994 semua tulisan menjadi PMI. Pertolongan pertama itu sendiri adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit yang memerlukan penanganan medis dasar. Medis dasar adalah perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh orang awam yang terlatih khusus. Pelakunya adalah penolong pertama yang tiba di TKP dan memiliki kemampuan medis dasar.


Tujuan Pertolongan Pertama:

  1. Menyelamatkan jiwa penderita
  2. Mencegah cacat
  3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang upaya penyembuhan


Untuk melakukan pertolongan pertama pada korban pingsan, langkahnya:

  1. Angkat kaki setinggi 15cm.
  2. Kendurkan pakaian yang mengikat, seperti ikat pinggan, jam tangan, dan sepatu.
  3. Jangan berikan bantal, biarkan kepala lurus dengan tubuh untuk memberi jalan napas. Sambil angkat dagunya atau bisa gunakan topi sebagai penyangga di leher.




     4. Ketika sudah sadar, berikan air putih saja. Jangan berikan teh manis karena justru akan
         membuat semakin lemas karena mengeluarkan energi.


Pada korban kecelakaan dan mengeluarkan banyak darah, atau luka parah, jangan berikan minum banyak, cukup basahi bibirnya saja. Karena jika diberikan banyak minum, lukanya akan semakin mengeluarkan banyak darah. Jika di wajah korban terdapat serpihan pecahan kaca, jangan dicabut. Segera tutup dengan kain dan bawa ke klinik terdekat.

Prinsip Pertolongan Pertama

  1. Jangan panik -> Dapat menyebabkan kesalahan dalam menolong.
  2. Lakukan dengan cepat dan tepat -> Tahu apa yang akan dilakukan, sehingga tidak memperparah keadaan.
  3. Pertolongan pertama bukan ilmu pasti -> Akan ada kemungkinan kesalahan pertolongan.
  4. Tentukan skala prioritas -> Jika ada korban tidak sadarkan diri dan juga mengalami luka berdarah. Maka langkah pertama adalah membalut terlebih dahulu lukanya, baru dilanjutkan melakukan pertolongan pernapasan. Karena jika mendahulukan pertolongan pernapasan, bisa menyebabkan semakin banyak darah yang keluar dari lukanya.
  5. Keamanan diri sendiri dan anggota TIM adalah yang utama -> Lakukan pertolongan kalau keadaan memungkinkan.


Alat perlindungan diri yang biasa digunakan atau dibawa:

  • Sarung tangan lateks
  • Masker
  • Baju pelindung
  • Kacamata pelindung
  • Helm


Pada korban kecelakaan misalnya, cek seluruh tubuh di mana letak rasa sakit. Saat menyentuh bagian tubuh, hentikan pada bagian yang membuat korban mengatakan sakit.
P - Pembengkakan
L - Luka
N - Nyeri
B - Bentuk yang berubah (patah tulang)

1. Cek semua bagian kepala

2. Tekan tulang selangka

3. Tekan tulang dada

4. Tekan bagian perut, perut bawah, bagian kanan dan kiri

5. Panggul

6. Alat gerak bagian bawah sampai jari-jari kaki

7. Lengan sampai jari-jari tangan


Demikian ulasan pertolongan pertama. Semoga bisa sedikit membantu siapa saja yang membutuhkan.


Komentar