Jangan Sia-siakan 130.000.000


Berbicara tentang pendidikan, siapa pun ingin mendapatkan yang terbaik, baik itu sarananya maupun kualitas. Di Indonesia untuk masalah pendidikan sudah banyak sekolah-sekolah dan uinversitas, hanya saja belum merata keberadaannya. Setiap orang juga pasti ingin mengenyam pendidikan yang tinggi, bukan masalah sombong atau ingin terpandang di masyarakat, tapi hari gini pendidikan itu enggak bisa disepelekan.
Untuk tingkat sekolah hingga putih - abu-abu itu sudah banyak, universitas pun banyak, bisa pilih D3 atau S1. Untuk jenjang S2 dan S3 masih terhitung universitas yang menyediakan.

Nah, berbicara S2, hari Sabtu 21 Mei 2016 saya bersama sembilan orang teman-teman dari TDB berkesempatan mengunjungi School of Government and Public Policy Indonesia atau SGPP Indonesia. Lokasinya ada di Sentul, hampir dekat proyek Hambalang, menuju ke sana kami dijemput shuttle bus SGPP dari stasiun Tanjung Barat. Perjalanan yang macet dan memakan waktu hingga dua jam, tidak terasa membosankan, ada saja celetukan-celetukan konyol di antara kami.

Oh ya, shuttle bus ini juga menjemput warga kampus, maksudnya dosen dan mahasiswa. Mahasiswa di kampus ini waktu pertama beroperasi tahun 2013 sebanyak 26 orang dari 40 orang yang mengajukan pendaftaran. Sebenarnya kampus ini didirikan tahun 2012, namun baru mendapat izin beroperasi di 2013 dan menempati gedung di Sentul sejak September 2015 lalu. Di bawah naungan yayasan Indonesia Cerdas Unggul oleh Hassan Wirajuda, Agus Widjojo, Gita Wiryawan, dan Azhar Kasim, SGPP memlai batch 1 di kampus equity tower BEJ sebelum saat ini di Sentul. Batch 2 yang sekarang sedang berjalan dan sudah menggunakan kampus di Sentul memiliki 15 mahasiswa dari 22 yang mendaftar. Selanjutnya batch 3 ditargetkan memiliki 30 mahasiswa. Komitmen dalam pembelajaran di SGPP adalah:

  1. Memiliki analisa yang bagus
  2. Bisa memimpin organisasi
  3. Memiliki sikap Bhinneka tunggal ika
  4. Mahasiswa dilatih menjadi seorang pemimpin
  5. Mahasiswa dilatih memperkuat keterampilan analitis

Perkuliahan di SGPP selama satu setengah tahun, programnya adalah belajar full selama satu tahun atau dua semester, dan penulisan thesis selama setengah tahun atau satu semester, total SKS ada 42. Selama 3 semester ini ada 11 mata kuliah wajib dan 5 mata kuliah pilihan. Jadwal kuliahnya pun enggak setiap hari, cuma Senin, Selasa, dan Kamis dari pukul 09:00 – 15:30 WIB. SGPP ini punya fasilitas ruang kelas, ruang kerja kelompok, perpustakaan dengan 10.000 buku, shuttle bus yang saya sebut di awal, student lounge, dormitory  (masih dalam pengembangan), dan kafetaria (masih dalam pengembangan). Untuk menjadi mahasiswa di kampus Harvard-nya Indonesia yang berdiri di atas lahan seluas 7 hektar ini kalian harus memenuhi syarat di antaranya:

  1. Memiliki gelar sarjana
  2. Memiliki pengalaman dua tahun sebagai profesional
  3. TOEFL minimal 550 atau IELTS 6.5

Terus, cara daftarnya itu dengan download aplikasinya, isi formulir, terus bayar $50, iya, dollar, kamu enggak salah baca dan saya pun enggak salah tulis. Setelah itu submit pendaftarannya, selesai, tinggal tunggu informasi selanjutnya dari pihak SGPP, dan sesi wawancara akan dilakukan melalui telepon. Untuk pendaftaran masih dibuka sampai 18 Juni 2016, kelas akan dimulai 1 Agustus 2016. Selama kuliah satu setengah tahun ini biayanya sebesar Rp. 130.000.000, yap, seratus tiga puluh juta. Enggak usah melongo gitu, mahal ya? Emang, sih, tapi kita bisa gratis tis tis 100%, lho. Serius, deh, saya enggak bohong, langsung saja hubungin Admissions & General Information-nya, Mas Ony A. Jamhari di 085217113432, sebut aja tahu dari Widya TDB, atau bisa email ke ony.jamhari@sgpp.ac.id

Nah, udah tahu, kan, gimana caranya biar bisa ikutan keren kuliah S2 di SGPP? Yuk, buruan daftar, beasiswa 100%, lho.






Komentar