Tiga Stasiun yang Memesona

Kereta adalah alat transportasi masal yang tak pernah surut peminat. Cepat dan murah, menjadi salah satu alasan para pengguna moda transportasi untuk tak pergi dari ular besi ini. Semakin canggih saja ular besi ini, hingga saat ini perkembangannya begitu luar biasa. Bagi saya, naik kereta adalah rutinitas dan sangat mendukung mobilitas.


Sabtu, 07 Mei 2016 saya bersama komunitas Tau Dari Blogger melakukan wisata stasiun, tepatnya stasiun yang baru mengalami perubahan besar. Berangkat dari stasiun Palmerah menuju stasiun Maja, kereta api jurusan satsiun Maja selalu penuh, sebagian dari kami berdiri berdesakan. Namun, keseruan tetap terjadi, ya, wefie itu pasti.

Satu setengah jam perjalanan, membawa kami sampai di stasiun Maja. "Luar biasa", itu yang pertama saya ucapkan ketika melihat betapa megahnya stasiun Maja. Sayang sekali rasanya kalau tidak berfoto di sana. Stasiun maja memiliki tinggi 15,2 meter, lantai 2 memiliki luas 570 meter persegi dengan panjang 19 meter dan lebar 30 meter, yang dapat menampung sebanyak 1.113 penumpang. Stasiun Maja dibangun selama 18 bulan dengan tahun anggaran 2014-2015. PT Pijar Utama sebagai kontraktor dan PT Tambora Setia Jaya sebagai konsultan.

Satu jam menikmati stasiun Maja, selanjutnya menuju stasiun Parung Panjang. Perjalanan kurang lebih setengah jam, kembali saya dan teman-teman disuguhkan bangunan baru dan megah. Cukup lama kami di Parung Panjang, ISOMA dan eksplore menghabiskan waktu 2,5 jam. Stasiun Parung Panjang memiliki tinggi 14,6 meter. Lantai 2 seluas 756 meter persegi dengan panjang 21 meter dan lebar 36 meter. Penumpang bisa tertampung hingga 1.476 orang. Menghabiskan waktu yang sama dengan stasiun Maja yaitu 18 bulan dengan tahun anggaran 2014-2015. PT Citra Gemilang Apik sebagai kontraktor, dan konsultannya PT Pentagraphi Parama.

Kembali, saya dan teman-teman melanjutkan perjalanan menuju stasiun ketiga, ya, Kebayoran. Stasiun Kebayoran dengan tinggi 14,5 meter, lantai 2 seluas 3.384 meter persegi, dengan panjang 120 meter dan lebar 28,2 meter. Stasiun Kebayoran mampu menampung 6.609 penumpang. Berbeda dengan stasiun Parung Panjang dan Maja, Kebayoran menggunakan dua kontraktor, PT Modern Surya Jaya selama 18 bulan dengan tahun anggaran 2014-2015, dilanjutkan PT Caterpillar Perkasa Tangguh selama 2 bulan dengan tahun anggaran 2015. Dan, PT Cinipta Triutama Jaya sebagai konsultan.

Joice Hutajulu, Kepala Humas Dirjen Perekeretaapian Kemenhub RI, menerangkan semua pertanyaan mengenai kereta api. Ketika yang lain menanyakan pertanyaan yang agak berat, saya justru menanyakan perihal nomor pada kereta api, contohnya K1 1 14 182, K1 merupakan kereta utama, 1 berikutnya adalah jenis bahan bakar, 14 itu tahun pembuatan yaitu 2014, 182 adalah nomor seri, setiap kereta memiliki nomor seri. Dan, ternyata yang biasa kita sebut gerbong itu adalah kereta, dan kereta yang dirangkai biasanya sebanyak 8 kereta, disebut kereta api. Biasanya kita juga mendengar informasi kedatangan dan keberngkatan kereta menyebut, "... sebagai KA 1 982 ..." itu adalah nomor seri kereta api, setiap rangkaian memiliki nomor seri. Namun, nomor seri tidak selalu sama pada satu rangkaian. Misal, kereta api rute Serpong-Tanah abang berangkat sebagai KA 1 961, ketika kembali dengan rute sama atau lebih jauh---seperti Parung Panjang---kereta api akan berganti sebagai KA 1 882. Cukup banyak informasi-informasi yang saya dapatkan dari wisata stasiun ini.


Yuk, naik kereta!

Komentar