Pertama dalam Perbankan Dunia

BRI mengubah sejarah perbankan dengan menjadi bank pertama di dunia yang memiliki satelit untuk kegiatan operasionalnya dan memenuhi kebutuhan nasabah dengan lebih baik, aman, dan nyaman. Peluncuran satelit BRI ini pun merupakan peluncuran satelit pertama yang disaksikan blogger. Ya, saya dan 29 blogger menyaksikan peluncuran BRIsat di
Discovery hotel di kawasan Ancol, begadang dan sahur bersama rasa kantuk bisa tertahan karena keseruan dan antusiasme kami. Sayangnya ketika sesaat saya ke toilet dan kembali lagi ke ruangan nonton, mendapat berita bahwa satelit BRIsat ditunda esok hari peluncurannya. Hmmm, mau bagaimana lagi? Itu artinya satelit BRIsat sempat mengalami 2 kali penundaan setelah sebelumnya dijadwalkan meluncur pada 8 Juni 2016. Standar pembatalan keberangkatan satelit biasanya adalah:

  1. Masalah teknis pada satelit yang tidak bisa diperbaiki saat itu.
  2. Kapasitas baterai tidak mencukupi untuk diluncurkan.
  3. Satu dari dua tracking station yang pertama menerima sinyal tidak bias operasional
(Sumber: BRIsat)

Setelah penundaan sehari, tanggal 19 Juni 2016 saya dan teman-teman ramai di grup whatsapp, mengikuti perkembangan peluncuran BRIsat yang juga dini hari. Saya memonitor salah satu stasiun televisi yang menayangkan detik-detik peluncuran BRIsat. Ariane 5 roket yang memiliki kapasitas angkut 10 ton siap diluncurkan oleh perusahaan Arianespace asal Perancis yang membawa BRIsat mengangkasa di orbitnya. Orbit yang digunakan BRIsat adalah 105,5 bujur timur.

Tipe satelit berdasarkan orbitnya terbagi 3:

  • Low earth orbit (1000 km)
  • Medium earth orbit (12000 km)
  • Geo stationary orbit (36000 km)
(Sumber: BRIsat)

Ketika melihat api di ujung bawah roket, saya merasa deg-degan semoga peluncuran berhasil dan tidak ada kendala lagi. Kepulan asap tebal di sekeliling roket membuat saya tidak ingin berkedip sesaat pun, takut ketinggalan ketika saya berkedip roket sudah melesat jauh. Hahaha...
Setelah detik-detik yang bikin deg-degan, akhirnya Ariane 5 membawa satelit BRIsat mengangkasa. Saya merinding, terharu, dan bangga, entah kenapa namun memang itu yang saya rasakan. Tepat pukul 04:40 WIB BRIsat meluncur dari Kourou, Amerika Selatan, yang bertepatan dengan adzan shubuh di Jakarta.

Setelah meroket setinggi 100 km, mulai terpisah partikel yang pertama dari roket Ariane 5. Dengan kecepatan9,11 km per detik. Ariane 5 meluncur hingga 35.000 km dan hanya dalam waktu kurang lebih 59 menit.
Meski 30 Blogger nonton bareng peluncuran BRIsat dari rumah masing-masing, namun tetap bangga menjadi saksi peluncurannya yang dini hari itu. Satelit BRIsat ini mulai dapat beroperasi pada Agustus 2016 dan memiliki usia pakai selama 17 tahun.

Penundaan peluncuran BRIsat sebelumnya dipengaruhi pula oleh aspek cuaca dan angin, keduanya menjadi faktor penting dan dan sngat dipertimbangkan sebelum meluncurkan BRIsat sampai ke orbitnya. Kourou dipilih karena dekat dengan garis ekuator, juga memiliki cuaca yang stabil sehingga cocok sebagai lokasi peluncuran. Untuk memindahkan roket dari lokasi pembuatan ke lokasi peluncuran menggunakan kerndaraan yang berjalan di atas dua rel.

Satelit yang menghabiskan investasi sebesar $ 250.000.000 ini memiliki berat 1.872 kg, setelah diisi bahan bakar menjadi 3.540 kg. Harapan saya bagi BRI setelah disebut keren karena memiliki satelit sendiri adalah BRI menjadi bank yang baik dalam arti keberadaan satelit benar-benar mempermudah pelayanan, sehingga nasabah mendapatkan kepuasan dari keseluruhan pelayanan BRI. Satelit yang membuat saya bangga secara pribadi, harus bisa membuat masyarakat Indonesia juga bangga memiliki BRI.

Detik-detik meluncurnya roket Ariane 5

Satelit BRIsat akan seperti ini tampilannya setelah seluruh bagian roket terlpas

Wefie setelah nobar yang tertunda di Discovery hotel 

Komentar