Kebersihan dan Kesehatan saat Menstruasi


Dulu, tanggal 28 Mei itu adalah hari biasa, enggak ada sesuatu yang diperingati. Tapi, mulai tahun ini tanggal 28 Mei dijadikan Hari Kesehatan Menstruasi. Maksudnya apa, sih? Iya, hal ini untuk mengingatkan kembali pada semua perempuan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan terutama saat menstruasi.

Kenapa saat menstruasi? Karena, saat itulah meningkatnya risiko infeksi area kewanitaan. Darah itu media yang paling disenangi kuman. Jadi, untuk meminimalkan risiko infeksi, kebersihan area kewanitaan harus menjadi perhatian penting. Nah, tanggal 31 Mei kemarin di Penang Bistro Oakwood saya menghadiri undangan Hari Kesehatan Menstruasi yang pertama kali di peringati di Indonesia. Jatuh pada tanggal 28 Mei, karena menurut artinya 28 adalah jumlah hari dalam siklus menstruasi dan Mei merupakan bulan ke-5, 5 merupakan jumlah hari terjadinya menstruasi. Normalnya, sih, menstruasi itu 2-7 hari, setiap orang berbeda.

Berdasarkan hasil riset Burnet Institute tahun 2015 terhadap 1.159 murid perempuan di indonesia menemukan bahwa:
  • 67% anak perempuan di kota dan 41% anak perempuan di desa mengganti pembalut setiap 4-8 jam sekali. Sisanya menggangti pembalut kurang dari 2 x  sehari. 
  • Hanya 1 dari 2 anak perempuan yang mencuci tangan sesudah dan sebelum mengganti pembalut.
  • Hanya 63% responden yang mengerti mengenai manajemen kebersihan menstruasi, saat menstruasi pertama terjadi.
  • Masih terdapat kesalahpahaman dan mitos yang kuat terkait menstruasi seperti, tidak boleh melakukan aktivitas fisik saat menstruasi, ada makanan yang harus dihindari, pembalut harus di cuci setelah dipakai dan banyak lainnya, tidak boleh keramas, dan masih banyak mitos lainnya.
  • Penyedia layanan kesehatan (Puskesmas) dianggap sebagai salah satu sumber yang dipercaya sebagai pemberi informasi.


Infeksi yang terjadi, seperti keputihan, gatal-gatal, iritasi, bau tak sedap, dan sebagainya itu karena tidak seimbangnya pH pada area kewanitaan. Kembali lagi, hal itu karena kebersihan dan kesehatan yang tidak baik. Infeksi tersebut jika terus berulang akan menyebabkan infeksi pinggul, saluran kencing, kanker serviks, rusaknya sistem imun, infertilitas, dan sepsis. Untuk mencegah dan menghindari risiko-risiko tersebut, kebersihan area kewanitaan pada saat menstruasi dapat dijaga dengan:
  1. Mengganti pembalut secara berkala maksimal 3-4 jam sekali.
  2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
  3. Menggunakan pembersih antiseptik kewanitaan terutama pada bagian pubis (bagian luar) daerah kewanitaan.
  4. Membasuh area intim dari depan ke belakang dan dikeringkan dengan baik.


Di poin ke-4, disarankan menggunakan pembersih antiseptik ketika menstruasi. Pernah dengar Betadine Feminine Hygiene? Nah, Povidon – Iodin pada Betadine dipercaya oleh rumah sakit di seluruh dunia untuk mencegah dan mengobati infeksi. Faktanya NASA pun menggunakan Betadine untuk membersihkan Apollo 11. Povidon – Iodin yang merupakan bahan aktif utama Betadine ini dapat mengatasi berbagai kuman yang bandel dan susah diatasi, dan pastinya bisa mencegah dan mengobati area kewanitaan dari infeksi-infeksi seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya.

Betadine diproduksi oleh PT Mahakam Beta Farma di bawah lisensi Mundipharma yang merupakan pemilik merek global. Di Indonesia sendiri Betadine memiliki empat (4) produk, yakni Betadine Antiseptic Solution untuk perawatan luka, Betadine Feminine Hygiene untuk perawatan area kewanitaan, Betadine Obat Kumur untuk perawaan kesehatan rongga mulut, dan Betadine Antiseptic Skin Cleanser untuk sabun anti septik. Nah, lengkap, ya, ternyata untuk perawatan kebersihan dan kesehatan tubuh kita.

(dok. Google) Betadine Antiseptic Solution

(dok. Google) Betadine Feminine Hygiene

(dok. Google) Betadine Obat Kumur

(dok. Google) Betadine Antiseptic Skin Cleanser

Untuk teman-teman yang mau menggunakan Betadine Feminine Hygiene cara penggunaannya gampang banget, kayak gini, nih:
  1. Tuang 1 tutup botol (± 8 ml) betadine feminine hygiene.
  2. Campur dengan ± 1 liter air bersih.
  3. Basuhkan pada area kewanitaan, biarkan selama ± 1 menit.
  4. Kemudian bilas kembali dengan air bersih.
  5. Gunakan setiap mandi pada saat periode menstruasi.


  • Untuk menurunkan risiko infeksi: Gunakan 2x seminggu, setelah mandi pagi dan sore.
  • Untuk pengobatan: Gunakan 2x sehari selama 5 hari berturut-turut. 


Tentang manajemen kebersihan menstruasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena pengaruhnya sangat banyak dan jangka panjang. Dalam MKM sendiri laki-laki harus tahu juga untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan sistem reproduksi manusia, meningkatnya keterampilan pola pengasuhan orang tua, dan mendorong kesetaraan gender. Jika MKM tidak dikelola dengan baik akan berdampak pada:
  • Kesehatan – Jika pembalut tidak sering diganti dan area kewanitaan tidak dibersihkan dari darah akan menimbulkan infeksi.
  • Pendidikan – data UNICEF 2005, menyatakan bahwa 1 dari 6 anak perempuan terpaksa tidak masuk sekolah satu hari atau lebih saat menstruasi. Mereka tidak sekolah dengan berbagai alasan, di antaranya dismenore (nyeri saat menstruasi), jamban di sekolah tidak layak untuk siswa perempuan yang sedang menstruasi, dan lain sebagainya.
  • Sosial – Ketika sedang menstruasi biasanya perempuan membatasi aktivitasnya sehingga terjadi kehilangannya kesempatan untuk bersosialisai.
  • Lingkungan – Jika tidak disediakan tempat untuk membuang pembalut, maka biasanya akan dibuang ke dalam kloset yang mengakibatkan kloset tersumbat, dan kalau tidak dirawat lama-kelamaan rusak dan kloset tidak difungsikan lagi.


Sekolah harus memberikan informasi tentang menstruasi kepada siswa laki-laki dan perempuan supaya mereka paham tentang siklus tersebut dan bisa bersikap baik kepada teman-teman perempuan. Selain sekolah, orang tua juga menjadi peran penting dalam hal ini. Orang tua harus paham mengenai menstruasi yang benar bukan melulu menyampaikan mitos. Kepada anak laki-laki juga peran orang tua untuk memberikan informasi tersebut agar si anak bida menghormati temannya yang sedang menstruasi.

TRIAS UKS

Pemda sudah seharusnya meminta setiap sekolah untuk menyediakan sanitasi dan air bersih bagi siswi perempuan. Trias UKS merupakan tiga program pokok dalam pembinaan dan pengembangan UKS yang meliputi:
  • Pendidikan kesehatan di sekolah – Pendidikan kesehatan melalui buku rapor kesehatanku, dan diversifikasi kurikulum kesehatan reproduksi remaja.
  • Pelayanan kesehatan di sekolah – Penjaringan kesehatan, pemeriksaan berkala, dan pemberian tablet Fe (zat besi) pada remaja putri. Saat ini Indonesia baru menyediakan tablet Fe untuk 30% remaja putri.
  • Lingkungan sehat di sekolah – Pembinaan sanitasi dan hygiene toilet, dan pencegahan bullying.


Masih sedikit sekolah yang mnyediakan sanitasi dan air bersih bagi siswi. Sanitasi dan air yang bersih di sekolah itu memperhatikan hal-hal berikut:
  • Toilet sekolah yang terpisah antara laki-laki dan perempuan, kondisi bersih dan bisa dikunci dari dalam, serta tersedia air yang cukup untuk membersihkan diri.
  • Tersedia cermin di dalam toilet.
  • Tersedia pembalut bagi siswa perempuan yang lupa membawa atau tiba-tiba mendapat menstruasi di sekolah.
  • Tersedia tempat sampah didalam toilet untuk membuang pembalut.
  • Tersedia sarana cuci tangan dengan sabun dan air mineral 


Permasalahan yang terjadi sekarang ini adalah:
  1. Pokok permasalahan – Kurangnya pengetahuan mengenai MKM, dan buruknya fasilitas air dan sanitasi bagi perempuan.
  2. Tantangan – Kurang persiapan dalam menghadapi menstruasi, tidak ada tempat untuk membuang pembalut, dan tidak ada tempat pribadi bagi perempuan untuk bersih-bersih pada saat menstruasi di sekolah.
  3. Dampak – bolos sekolah dan aktivitas lainnya, dan risiko kesehatan.


Dampak MKM pada partisipasi sosial perempuan:
  • Merasa tertekan dan cemas apabila siswa lain mengetahui bahwa ia sedang menstruasi.
  • Merasa malu.
  • Takut diolok-olok atau diejek saat menstruasi.
  • 11% siswa perempuan mengaku menstruasi berdampak signifikan pada aktivitas sosial.
  • 8% siswa perempuan mengaku menstruasi mengganggu interaksi dengan keluarga.
  • 1 dari 10 siswa perempuan mengaku menstruasi mengganggu interaksi dengan teman.

6 tips untuk merawat kesehatan area kewanitaan;
  1. Vagina bagian dalam tidak perlu dibersihkan dengan sabun. Jika menggunakan antiseptik pun saat ada keluhan saja di area kewanitaan, ya, seperti gatal, keputihan, dll. Soalnya kalau menggunakan antiseptik setiap hari malah akan merusak flora pada area kewanitaan.
  2. Lupakan penggunaan panty perfume.
  3. Periksa ke ginekologi minimal 1 tahun sekali.
  4. Gunakan underware berbahan katun.
  5. Mengganti pembalut 4 jam sekali atau kurang jika sudah penuh.
  6. Pertahankan pH vagina di 3.5 – 4


Apa yang saya tulis ini sudah selayaknya diketahui setiap perempuan demi masa depannya, enggak cuma perempuan, sih, laki-laki juga harus tahu. Hal yang dulu dianggap tabu, tapi sebenarnya yang terjadi akan berpengaruh banyak pada mental perempuan dan generasi berikutnya.

dr. Eni Gustina, MPH - Direktur Kesehatan Keluarga, Kemenkes RI

dr. Botefilia Budiman, SpOG KFER - Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Indonesia

Adi Prabowo - Manager Consumer Health Mundipharma Indonesia

"Setiap perempuan dewasa maupun remaja, selayaknya dapat menangani menstruasi dengan higienis dan memiliki privasi aman sekaligus bermartabat."




#MHD2017
#RedDaysHygiene
#HariKesehatanMenstruasi

Komentar