Waktu SMK itu tahun 2006-2009 saya cukup aktif di YADA CLUB (Youth Against Drug Abuse Club). YADA adalah komunitas perkumpulan anak muda kreatif yang mayoritas anggotanya adalah anak sekolah. Kenapa anak sekolah? Karena di usia itulah masa-masa pencarian jati diri, ingin mencoba segala hal, dan rentan terjerumus dalam dunia ‘hitam’. YADA ini dibawah asuhan YCAB (Yayasan Cinta Anak Bangsa) kegiatannya positif dan menyenangkan, membuat kita sibuk dengan hal-hal yang baik. Sayangnya setelah 2009 saya tidak lagi mendengar gaungnya, sedih sekali andaikan YADA ini memang sudah tidak dikelola lagi karena komunitas seperti itu sangat dibutuhkan sampai kapan pun, selama generasi muda masih ada.
Akhir-akhir ini kita mendengar dan melihat berita tentang
PCC dan berbagai obat terlarang lainnya yang merenggut masa depan dan nyawa
para generasi muda. Bukankah sudah seharusnya hal seperti itu ditindak tegas?
Para pelaku, pengedar, dan pemakai harus dihukum berat yang membuatnya jera,
jika hanya penjara sekian tahun itu masih belum bisa menjadi jaminan bahwa
mereka akan sadar dan tidak melakukan hal itu lagi setelah keluar dari penjara.
Lalu, gimana baiknya?
Berlokasi di BUPERTA Cibubur tanggal 3 Oktober 2017, BPOM
(Badan Pengawas Obat dan Makanan) menggelar Aksi Nasional Pemberantasan
Penyalahgunaan Obat yang diresmikan oleh Bapak Presiden, yap, Pakde Jokowi.
Hihihi. Beliau menyampaikan bahwa kita masyarakat harus mencegah, mengawasi,
dan menindak segala bentuk aktivitas penyalahgunaan obat. Dalam hal ini,
sekolah menjadi tempat penting untuk mengawasi peredaran NAPZA (Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif) seperti yang saya singgung di atas.
Kurangnya perhatian orang tua yang sibuk bekerja atau tidak
terlalu peduli dengan keseharian anaknya punya peluang yang besar terkena
dampak peredaran NAPZA ini. Di saat mereka butuh perhatian orang tua dan butuh
didengarkan juga dibimbing justru mereka kurang bahkan tidak mendapatkannya
dari orang tua sehingga mereka mencari sendiri. Aman, kalau mereka bertemu dan
berteman dengan yang di jalan lurus, tapi akan sangat berbahaya jika berteman
dengan yang memiliki kondisi sama, mereka sama-sama tidak memiliki pembimbing
dan pengarah, di situlah kebanyakan para pengedar memanfaatkannya.
Acara yang dimoderatori oleh Lula Kamal ini juga dihadiri
oleh Menteri Kesehatan, Ka. BPOM, Menko PMK, Dirjen Bina Pembangunan Daerah
Mendagri, Ka. Bareskrim POLRI, Jampidsus Kejaksaan, Ketua IDI, Ketua IAI, Ketua
GP Farmasi, Perwakilan generasi muda (SMAN 1 Jakarta), dan Slank. Ada sesi
dimana Jokowi bertanya pada Bimbim ‘Slank’, bagaimana seharusnya mengajarkan
generasi muda tentang bahaya NAPZA?
Dengan gayanya Bimbim menjawab, “Saya ajarin anak saya bahwa
narkoba itu kampungan, norak, dan enggak jelas. Bukan pakai narkoba itu keren,
anak gaul, dan sebagainya.” Kembali, Jokowi menyatakan bahwa bahaya
penyalahgunaan obat memang harus ditindak tegas dan anak-anak harus diajarkan
tentang bahayanya sejak dini.
Sebagai simbolis, Pakde Jokowi menghancurkan barang bukti
obat ilegal dari penyelidikan BPOM. Obat ilegal adalah obat yang tidak memiliki
izin edar dan banyak di pasaran. Banyak pula obat palsu, memiliki nama dan
kemasan sama namun kandungannya berbeda. Obat-obat yang sering dipalsukan untuk
penyalahgunaan contohnya adalah Narkotika yang menyebabkan perubahan kesadaran,
mengurangi nyeri, dan ketergantungan seperti Kodein, Fentanyl, Morfin. Lalu ada Psikotropika yang berpengaruh pada susunan
saraf pusat seperti Alprazolam, Nitrazepam, Diazepam, Chlordiazepoxide,
Phenobarbital. Prekursor yang merupakan bahan pemula pembuatan narkotika dan
psikotropika seperti Ephedrine, Pseudoephedrine, Norephedrine, Ergotamine, Ergometrine,
dan Kalium Permanganat. Adapun yang digunakan untuk terapi dan bisa menjadi
ketergantungan seperti Tramadol, Triheksifenidil, Klorpromazin, Amitriptilin,
dan Haloperidol.
Aksi Nasional ini bertujuan meminimalisir bahkan
menghilangkan kasus penyalahgunaan obat di masyarakat dengan mengoordinasikan
secara terpadu kepada semua pemangku kepentingan yang terlibat, baik dari
pemerintah, organisasi kemasyarakatan, swasta, dan lain-lain, memberantas
sampai ke akar-akarnya produsen, distributor maupun pengguna obat palsu dari
bumi Indonesia.
Dampak Penyalahgunaan Obat:
- Kerusakan organ Tubuh – Penggunaan obat tidak sesuai dengan indikasi dan dosis akan menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti jantung, hati, ginjal, pankreas, saluran pernapasan, otak, syaraf, dan lainnya.
- Ketergantungan Fisik dan Psikis – Penyalahgunaan narkoba dan psikotropika menimbulkan ketergantungan secara fisik dan psikis yang bisa berujung pada kriminalitas.
- Kehilangan Kesadaran dan Kematian – Obat yang digunakan over dosis dan tidak sesuai indikasi bisa menyebabkan kehilangan kesadaran dan kematian.
Masyarakat harus menjadi konsumen cerdas dan ingat selalu
cek KLIK:
Kemasan – Pastikan kemasan produk dalam kondisi baik, tidak
berlubang, sobek, karatan dan penyok, dll.
Label – Baca informasi produk yang tertera pada labelnya
dengan cermat.
Izin edar – Pastikan memiliki izin edar dari BPOM, izin edar
dapat dicek melalui aplikasi android 'Cek BPOM'.
Kadaluwarsa – Pastikan tidak melebihi masa kadaluwarsa.
Cinta Indonesia, Ayo Kita Tolak Penyalahgunaan Obat!
Website: www.bpom.go.id
Halo BPOM: 1500 533
SMS: 0812 1 9999 533
Email: halobpom@pom.go.id
Twitter: @bpom_ri
Facebook: Bpom RI
Instagram: @bpom_ri
Ada Dan komunitas yg lain nya perlu dikembangkan agar makin anak bangsa yg terhindar dari narkoba
BalasHapusGimana maksudnya, Mpo?
HapusSosialisasi kaya gini perlu banget terus dilakukan terutama untuk anak2 sekolah, dulu waktu sma aku pernah dapet Sosialisasi nya sekali, soalnya anak seumur gitu rentan penyalah gunaan obat dan mudah terbujuk
BalasHapusIya banget mbak. Rentan banget emang, makanya seneng banget dulu aku ikut YADA.
Hapusoo ini yang acara kemaren itu.. hits di kalangan perblogerran....
BalasHapusaku gak make obat kok.. jadi aman... napza tu gak sebahaya mengingat kenangan manis masa lalu
Inget aku aja yg selalu manis kapan pun.
Hapussemoga acaranya nggak hanya ceremonial saja, tapi benar - benar aksi nyata untuk mencegah peredaran obat terlarang :)
BalasHapusBetul mbak, butuh peran kita semua nih
HapusAda beberapa teman saya yang jaid korban Napza. Setuju lah kalau Napza tuh gak keren
BalasHapusUdah tobat belum mereka mbak? 😱
HapusSaya nonton di televisi, obat PCC itu juga dipakai sebagai obat kuat oleh PSK. Aduh, gimana kalau diminum oleh anak-anak kita ya, nanti mikirnya jadi nggak bener. Obat ilegal memang merusak tubuh.
BalasHapusNah, kan, serem kan mbak.
HapusPenyalah gunaan obat yang pertama kesadaran dari orang tua agar anak-anaknya terhindar dari Napza. anak SMA dimana besar terkena dampak peredaran NAPZA. kalau saya yes narkoba itu kampungan dan harus di musnahkan....
BalasHapus