Buku catatan 10 tahun perjalanan BPJS Kesehatan (dok. pribadi) |
Judul Buku: Roso Telo Dadi Duren Biyen Gelo Saiki Keren: Catatan 10 Tahun Perjalanan BPJS Kesehatan
Penulis: Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., AAK. Direktur Utama BPJS
Kesehatan
Penerbit: BPJS Kesehatan
Tahun Terbit: Mei 2024
Genre: Non-fiksi
Jumlah Halaman: 153 + vi + Cover
ISBN: 978-623-88199-8-0
“Roso Telo Dadi Duren Biyen Gelo Saiki Keren” sebuah ungkapan dalam bahasa jawa yang dalam bahasa Indonesia artinya “Rasa Ketela Jadi Duren Dulu Kecewa sekarang Keren”, buku yang berisi tentang perjalanan BPJS Kesehatan selama 10 tahun, sejak beroperasi 2014 lalu.
Buku yang mengantarkan pembaca pada perjalanan panjang BPJS Kesehatan ini berisi tentang Sejarah, tantangan, transformasi hingga masa depan BPJS Kesehatan. Menceritakan Sejarah berdirinya, landasan hukum, dan tujuan dari didirikannya BPJS Kesehatan ada di buku ini. Indonesia sudah mengenal asuransi sejak tahun 60-an, semua ini menjadi cikal bakal berdirinya BPJS Kesehatan.
Tantangan apa saja yang dihadapi BPJS Kesehatan dibahas juga di sini, yang pada umumnya kita tahu tantangannya adalah tunggakan iuran, selain itu ada fraud, dan juga masalah pelayanan kesehatan yang belum merata. Seiring berjalannya waktu, BPJS Kesehatan juga memiliki berbagai pencapaian, misalnya terus meningkatnya jumlah peserta JKN, kualitas pelayanan kesehatan menggunakan BPJS sudah jauh lebih baik, pengelolaan keungannya menjadi lebih efisien.
Jelas sekali kalau kita melihat kembali ke belakang, banyak sekali keluhan dari peserta pengguna BPJS kesehatan baik di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama), maupun FKTL (Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut). Mulai dari soal antrean, pemberian obat, sampai pelayanan yang tidak menyenangkan. Tapi semakin ke sini BPJS Kesehatan semakin membaik, semua tercantum di buku ini.
Kemajuan yang luar biasa dari BPJS Kesehatan
salah satunya adalah transformasi digital, JKN mobile, antrean online, dan
layanan telekonsultasi juga dibahas di buku ini. Tidak ketinggalan visi misi
BPJS Kesehatan yang juga dikupas di sini.
Waktu pertama kali lihat buku ini, sudah
terpikir buku ini akan membosankan, ternyata enggak, gaya bahsanya memang
formal tetapi masih nyaman dibaca, enggak bikin ngantuk. Secara tokoh, Pak Ali
Ghufron memasukkan banyak sekali tokoh atau mereka yang berperan dalam
perjalanan BPJS Kesehatan.
Hampir di setiap pembahasan, pasti ada foto
pendukung berupa aktivitas atau kegiatan oleh tokoh yang bersangkutan,
contohnya pada bagian BPJS Kesehatan sempat dilabeli haram oleh MUI dicantumkan
foto pendukung Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan melakukan
penandatanganan kerja sama autodebit dengan BSI.
(foto diambil dari halaman buku) |
Kekurangan dari buku ini masih kurang mengupas
kekurangan BPJS kesehatan di masa lalu, karena itu penting sekali untuk menjadi
perbandingan yang sangat jelas. Untuk testimoni pasien mungkin bisa diambil
peserta yang ada di daerah-daerah dengan faskes yang tidak begitu banyak, agar
lebih relevan dan realistis seperti apa kondisi di luar kota besar, atau bisa
ambil yang di luar Pulau Jawa.
Secara keseluruhan buku Roso Telo Dadi Duren
Biyen Gelo Saiki Keren bisa jadi bahan bacaan bagi siapapun, peserta JKN,
masyarakat umum, para nakes, juga pemerintah, karena buku ini informatif,
menarik, dan cakupannya luas bukan untuk golongan tertentu, semua harus tahu.
Bisa menjadi wawasan tambahan soal BPJS Kesehatan dan program JKN, nakes makin
paham peran dan fungsi bagi penyelenggaraan JKN, bagi pemerintah bisa jadi
bahan masukan untuk kebijakan-kebijakan terkait.
Buku dengan gaya bahasa yang mudah dipahami ini terbit tidak sendiri, dia membawa deretan lagu tentang BPJS Kesehatan yang dibawakan langsung oleh Direktur utamanya. Untuk akses deretan lagunya, bisa cek di link ini.
Semoga buku ini bisa membawa BPJS Kesehatan
menuju pencapaian-pencapaian selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah masuk ke blog ini, sila tinggalkan komentar.
:)