Maxx Corner: Coffee Shop Unyu Kekinian

Saya generasi milenial, sudah pasti termasuk generasi yang doyan nongkrong. Tapi, saya juga bukan termasuk orang yang jaga gengsi, kalau enggak punya uang, ya, saya nongkrong di tempat yang sesuai sama isi dompet. Bahkan, nongkrong di taman pun tak masalah. Hahaha. Kalau hanya sesekali dan dengan orang yang sama atau teman yang itu-itu saja mungkin bisa saja saya nongkrong di tempat yang elit itu, masalahnya yang ngajak nongkrong kan enggak cuma satu kelompok saja. Masuk sana-sini, pesan ini-itu, ketemu si ini si itu, hmmm, oke, cek dompet dan panik. Mikir, kenapa uang cepat habis? Beli apa saja, ya? Gimana dengan kebutuhan yang belum terpenuhi? Pertanyaan-pertanyaan itu mungkin cuma saya yang alami, hahaha. 

Cling! Suara whatsapp salah satu grup, ketika dibuka, saya kemudian menyesal karena begini ceritanya:

G: “Guys, lusa ngumpul yuk di tempat biasa. Mumpung gue libur kerja, nih, terus besoknya gue masuk siang.”

Saya diam, belum balas apa-apa masih menunggu respon beberapa orang yang lagi ngetik balasan.

T: “Jam berapa? Kalau sore gue bisa, pulang kerja.”

G: “Iya sekitar jam 5 lah, ya.”

T: “Oks.”

R: “Sippo.”

D: “Keh, gue dateng belakangan kayaknya.”

Dan berlanjut chat-chat berikutnya, saya enggak balas apapun, langsung mikir besok gimana? Datang atau enggak? Kalau datang berarti ini bakal yang terakhir dalam sebulan ini karena uang jatah nongkrong sudah habis, tempat biasa yang dimaksud G adalah tempat ngopi-ngopi unyu yang tempatnya cozy tapi harganya enggak cozy buat dompet akoh. Hikshiks. Kalau enggak gabung sama mereka, kapan lagi coba???

Pas lagi cek e-mail yang belum dibuka tiba-tiba inget kalau ada tempat nongkrong yang keren di mal dengan WiFi kencang berjam-jam dan paling penting ramah di kantong, cuma 10K. Lagi pula tanggal 16 Agustus kemarin saya diundang grand launching-nya. Namanya Maxx Corner di Plaza Semanggi, tepatnya di north lobby. Sesuai namanya, letaknya pas di pojokan, sudut kiri north lobby. Dengan tulisan yang besar di bagian atas dengan logo owl, membuat Maxx Corner jadi eye catching. 

Maxx Corner ini baru buka Agustus kemarin, tapi Pak Vico Lomar selaku Chief Commercial Officer Maxx Corner mengatakan akan dibuka 30 gerai Maxx Corner hingga akhir 2017 ini. Cadaaasss!

Di Semanggi ini udah pasti gerai yang pertama. Kalau ditanya bedanya dengan coffee shop lain adalah menu dan harga. Di Maxx Corner ini menyediakan kudapan khas indonesia, cemilan lokal semacam risol rogut, kue lapis sagu, pastel, arem-arem. Oh, ya, enggak cuma kue khas Indonesia, di Maxx juga ada hotdog, burger, dan berbagai roti layaknya coffee shop kebanyakan. 

Bapak Geoffrey - Head of Marketing

Bapak Vico Lomar - Chief Commercial Officer

Berhubung Maxx Corner ini menyediakan kudapan khas Indonesia, jadi di setiap gerai yang akan dibuka, jenis kudapannya akan disesuaikan dengan wilayah gerai tersebut berada. Hmmm, menarik sekali dipikir-pikir si Maxx ini. Untuk minumannya enggak cuma ada kopi, kalau kamu ajak teman yang enggak minum kopi, dia bisa pesan minuman berbahan dasar teh, susu, atau cokelat.

Terus untuk harganya, di Maxx kisaran harga 10K – 35K, murah ya? Seriusan saya enggak bohong. Enggak usah takut gimana-gimana, Maxx pakai barista berpengalaman kelas internasional, semua pegawainya juga ramah-ramah. Melalui Maxx Corner, Bapak Vico Lomar ingin memanjakan lidah anak muda dengan biji kopi asli Indonesia, seperti kopi tubruk Arabica dan Robusta yang pastinya dari biji-biji pilihan. Maxx Corner sendiri pakai kopi Arabica java Ijen, Sumatera Mandailing, dan Bali Kintamani. Nah, Gaes, kelihatan banget, kan, kalau Maxx Corner membuat kopi lokal menjadi sajian kopi berstandar internasional.

Di launching Maxx Corner ada Viki Rahardja, sarjana teknik nuklir yang kini menjadi barista. Mas Viki ngasih tahu kalau kopi yang terlalu halus, rasanya akan pahit, kalau kopinya kasar rasanya akan asam. Buat yang suka simpan kopi di rumah, ini ada tips-tips dari Mas Viki untuk menyimpan kopi di rumah.

• Jangan simpan dalam bentuk bubuk, karena bisa mengubah cita rasa kopi. Jadi simpan dalam bentuk biji kopi.
• Simpan di wadah yang ada lubang sirkulasi udara supaya aroma kopi tetap segar.
• Simpan di tempat sejuk dan kering, jangan pernah simpan dalam kulkas.

Viki Rahardja dan Bapak Vico Lomar

Oke, oke, untuk yang pengin coba  tempat ngopi murah, nongkrong lah di Maxx Corner, kalau enggak penasaran, ya, enggak apa-apa, sih, karena kudet (kurang update) ditanggung sendiri. Hihihi. Lanjut ke grup whatsapp, akhirnya saya balas chat di grup begini:

W: “Gaes, jangan di tempat biasa. Gue ada tempat baru, nih.”

G: “Wih, di mana, tuh? Namanya apa?”

W: “Di Plaza Semanggi, Maxx Corner. Dekat lah itu dari kerjaan lu pada.”

T: “Oh, boleh aja, sih, yang lain gimana?”

W: “Ayolaaah, gue jamin enggak nyesel lu pada.”

G: “Boleh, deh, dicoba.”

D: “Keh, ikut aja, pokoknya gue dateng belakangan.”

W: “R, kalo lu alesan gak bisa gabung, gue doain pacar lu suka sama mantan lu.”

R: “Hahaha. Sialan lu, iya, gue dateng ke Maxx Corner.”

Oke, semua beres, kantong pun nyaman. Hihihi.