Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April digunakan sebagai acara ruwat bumi pada 23 April 2016. Ruwat bumi bisa diartikan sebagai pembersihan bumi dari apa-apa yang dapat merusak. Dengan agenda susur sungai Ciliwung yang terdiri dari awak media, blogger, DamKar, dinas kebersihan, Satgana, Tagana, yang paling utama adalah PMI Jakarta Utara. Diturunkan perahu-perahu karet yang mengangkut para relawan untuk melakukan susur sungai. Susur sungai dilakukan dari jalan kencur menuju jalan lodan.
Pemilahan sampah, yang dilakukan oleh dinas kebersihan memisahkan sampah-sampah yang ada di sekitar sungai, dipisahkan sampah yang bisa menyebabkan banjir. Pembuatan biopori, oleh tim PMI Jakarta Utara, biopori ini bukan sebagai serapan air, namun sebagai pemupukan. Dan, pembuatan vertikal garden oleh tim PMI dan Komunitas Anak Ciliwung. Vertikal garden dibuat dengan memanfaatkan botol plastik bekas yang diisi pupuk dan bibit tanaman.
Tak hanya di Jakarta, Bogor juga melakukan hal yang sama di hari tersebut. Sungai Ciliwung kini terlihat lebih baik, kepedulian masyarakat yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung untuk mengurangi limbah sampah plastik, dengan bantuan ibu-ibu PKK dan Komunitas Anak Ciliwung, mereka membuat kerajinan tangan berupa tas atau pouch.
Dari kegiatan ruwat bumi tersebut diharapkan masyarakat akan sadar dengan apa yang dilakukan. Contoh kecilnya adalah tidak membuang sampah ke dalam sungai yang nantinya dapat menyebabkan banjir, juga tidak sehat bagi lingkungan sekitar karena bau yang ditimbulkan.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah masuk ke blog ini, sila tinggalkan komentar.
:)