Persembahan Terbaru dari Sineas Muda Indonesia Menyambut HARDIKNAS

Hardiknas 2 Mei 2016 disambut oleh film karya anak bangsa. Film yang diharapkan bisa menyadarkan masyarakat akan arti pentingnya pendidikan. Terutama bagi kaum perempuan, benar pepatah 'Mendidik laki-laki berarti mendidik laki-laki. Mendidik seorang wanita berarti mendidik sebuah generasi'.


Mimpi Ananda Raih Semesta, film pertama besutan sutradara Sahrul Gibran yang juga pemilik Multi Buana Kreasindo, adalah film pendidikan yang dapat membuka mata bahwa pendidikan itu begitu penting. Sahrul Gibran sebagai sutradara memilih pemeran-pemeran yang hebat, yang betul-betul dapat menjiwai perannya. Sebut saja Cholidi Asadi A. yang berperan sebagai Ust. Ali. Dia adalah mahasiswa yang sedang mengadakan riset di Gunung Kidul Yogyakarta. Latar 20 tahun lalu, di tangan penulis skenario Jhon De Rantau dibuat  sedemikian rupa, hingga menjadi sebuah kisah fiksi yang seolah nyata. Sekar Palupi (Chelsea Riansy, dewasa oleh Acha Septriasa) peran utama dalam film yang berdasarkan novel berjudul sama karya Aishworo Ang terbitan divapress.

Ust. Ali adalah peran umum, jika dibandingkan dengan film Cholidi sebelumnya sebagai Azzam. Baginya film ini sarat pesan, "Apabila kita mendidik anak untuk menuntut ilmu, maka Allah akan meninggikan derajat kita," imbuhnya. Dalam film MARS ini Acha menuntut ilmu hingga kuliah di Oxford Inggris.

Andi Shafik sebagai produser yang dibantu oleh Djonny Chen pemilik rumah produksi di Inggris, mengurus segala rumitnya izin syuting di Inggris. Dengan doa, semangat, dan usaha yang luar biasa, terwujudlah mimpi seorang Sahrul Gibran. Kedua produser yang awalnya begitu ragu dengan sutradara Sahrul Gibran. Pasalnya, dari tiga jenis sutradara, yaitu sutradara teknis, sutradara psikologis, dan sutradara gabungan keduanya. Sahrul Gibran adalah sutradara psikologis yang artinya ia tidak mengemban pendidikan sinematografi. Hanya saja, karena Sahrul memiliki visi dan passion yang begitu kuat, dengan keyakinan bahwa ia bisa mengalahkan Jhon De Rantau. Maka, Andi Shafik siap untuk memproduserinya.

John De Rantau dikenal sebagai sutradara hebat, dan hanya menulis untuk dirinya sendiri. Namun, kali ini ia mau menuliskan skenario untuk film MARS. Beliau menulis skenario hanya dalam waktu empat hari, walau membutuhkan waktu dua bulan untuk menjadikan skenario yang luar biasa. Sahrul yang dulunya merupakan peserta L.A. Lights Indie Movie berharap film perdananya ini laku di pasaran dan pesan yang ada di film tersebut bisa tersampaikan. John De Rantau mengatakan, "Sangat sulit membuat karya walaupun hanya satu, namun selalu diingat." Disampaikannya lagi bahwa, "Tak ada satu pun sekolah sinematografi yang dapat menjamin seseorang menjadi sutradara yang oke. Sutradara adalah orang yang paling bertanggung jawab tentang pesan apa yang akan disampaikan."

MARS, film yang mencontohkan agama tidak dipisahkan dengan science.

Hmmm, makin enggak sabar, nih, tunggu 4 April. Jangan lupa, ya, buat pengingat di ponsel. :)

Intip dulu trailernya, yuk.







Komentar