Gaes, ini masih kelanjutan acara dari tlisan CNI Expo saya kemarin. Kali ini bakalan bahas content writter. Eits! Tunggu dulu, ini bukan tentang konten blog, tapi tentang content writter secara umum. Sesi ini dengan pembicara Ani Berta.
Kenapa, sih, sering bahas konten? Karena seperti yang kita
tahu, dengan berkembangnya dunia digital, semakin dibutuhkan content writter. Bukan
lagi bica isi blog yang berkualitas, tapi isi website setiap perusahaan atau
instansi. Belakangan ini kebutuhan informasi semakin meningkat, sehingga
dibutuhkan juga penulis-penulisnya. Nah, di sinilah peran content writter,
Gaes. Jadi, website-website yang berisi informasi-informasi penting butuh orang
untuk mengisi website dengan tulisan bermutu.
Emangnya perusahaan butuh content writter? Yes, perusahaan
butuh content writter agar website-nya enggak monoton, artikel terkait informasi
perusahaan bisa cepat tersebar, dan website pun jadi terurus dengan baik berkat
content writter yang konsisten update informasi. Kegiatan yang dilakukan
perusahaan juga butuh dipublikasikan. Seperti di tulisan sebelumnya, 60-70% orang akan mencari informasi tambahan melalui internet setelah melihat
informasi offline. Dalam hal ini, jika perusahaan menyebar pamflet tentang
lomba lari, maka warganet biasanya langsung mencari informasi lengkapnya di
website perusahaan tersebut.
Untuk jadi content writter enggak perlu bergaya formal,
ikutin saja maunya perusahaan. Karena kalau formal biasanya udah males baca,
lain ceritanya kalau cara penulisannya seperti ngobrol dengan pembaca. Perusahaan
banyak tertarik dengan tulisan blogger karena gaya menulisnya story telling,
lebih mengalir dan enggak membosankan untuk dibaca.
Penting!
Content writter harus kreatif, agar pembaca tidak bosan dan
tertarik untuk terus menggali informasi di website tersebut. Misalnya foto yang
digunakan selalu artistik, sesekali menggunakan infografis atau videografis.
Seperti yang saya bilang di atas, menjamurnya media online
saat ini, membuat jasa menulis sangat dibutuhkan. Ani Berta menyampaikan untuk
para blogger sebaiknya jangan hanya mengandalkan blog, tapi jadilah content writter.
Peluang dari content writter adalah jadi freelance di media cetak, ghost
writter, juga di web perusahaan. Seru, Gaeeesss!
Oh, ya, untuk bisa menjadi kontributor sebuah website pun
enggak sembarangan, ada langkah-langkahnya, lho:
- Kontributor ada yang dijadikan sebagai sumber penghasilan, ada juga yang hanya sukarela. Jika memang suka sekali menulis namun tidak dijadikan sebagai sumber penghasilan, bisa mengisi artikel-artikel di website non komersil.
- Untuk jadi kontributor, kenali dahulu website atau portal yang kita minati, kalau enggak sesuai dengan hati, baiknya jangan di portal tersebut, daripada nantinya menulis tanpa ketulusan, hasilnya akan sangat jauh berbeda dengan kita menulis karena senang.
- Untuk jadi kontributor mesti pakai proposal juga, lho. Oh, ya, isi proposal harus berbobot, jangan Cuma kayak bikin CV lamaran kerja. Cantumkan saja kita pernah menulis di mana dan berikan link-link yang diperlukan. Untuk portofolio, bisa juga kita isi website non komersil, sebagai bahan latihan. Kita bisa manfaatkan kanal gratisan kayak kompasiana, liputan6, indonesiana, dll.
- Rajin promosikan hasil tulisan di media sosial, penting banget untuk share link, biar banyak orang yang tahu juga kalau kita aktif menulis. Enggak usah malu, cuek aja. Hihihi. Untuk share link harus di semua media sosial, Gaes, soalnya untung banget kalau twit kita di-retweet sama yang follower-nya banyak.
Ini juga enggak kalah penting. Beberapa tips mengisi konten
di suatu website atau portal:
- Minimal dalam satu artikel ada 500 kata dan maksimal 1000 kata.
- Gaya penulisan sesuaikan dengan sasaran pembaca.
- Untuk tulisan reportase, pastikan terdapat 5W1H, usahakan pula tidak ada unsur opini.
- Jadwal update artikel harus terjadwal, jangan suka-suka.
- Setelah menulis jangan langsung di-posting, tapi biasakan baca dahulu untuk menghindari typo.
- Yang tidak boleh dilakukan jika menjadi seorang content writter adalah plagiat, copy – paste tulisan orang lain. Haram hukumnya. Huhuhu.
- Jangan pakai bahasa alay dan banyak singkatan, kalau memasukkan opini jangan terlalu personal agar tidak terkesan memihak pada objek yang dibicarakan.
- Jangan sebut brand atau hard selling tanpa persetujuan pemilik website.
- Penting! Jangan menulis berita yang tidak sesuai fakta.
Enggak usah bingung mau nulis pembahasan apa, banyak cara
untuk dapat bahasan. Untuk dapat konten-konten, bisa dari workshop, talkshow,
wawancara narasumber, media cetak atau buku, diskusi forum, dan event. Bahkan obrolan
di grup chatting bisa jadi inspirasi untuk menulis, lho. Untuk jadi content
writter website suatu perusahaan, banyak baca tulisan di website tersebut. Kalau
lagi cari bahan untuk menulis jangan lupa peralatannya di bawa, apa saja
peralatannya? Hmmm, peralatan wajib kalau lagi cari konten, enggak semua, sih,
disesuaikan saja dengan event-nya, biasanya kita butuh kamera atau kamera ponsel
saja juga bisa, recorder atau pakai aplikasi di ponsel pun tak apa asal bisa
merekam dengan jernih, agar tidak ada kesalahpahaman ketika diputar ulang, alat
tulis seperti buku catatan dan pulpen, terakhir nih bawa juga kartu nama kalau
punya, lumayan bisa networking dengan narasumber atau siapa pun yang kita
temui.
Oh, ya, satu lagi yang punya LinkedIn, aktifin lagi, update
lagi, rezeki dari mana saja, lho. Saya pernah punya waktu awal-awal LinkedIn,
ya, sekitar 2009 tapi enggak pernah dipakai lagi, belum ngerti itu platform
pertemanan yang bagaimana. Hihihi.
Nah, itu tadi penjabaran content writter kali ini. Gimana, Gaes? Peluang banget, kan, buat kamu, kalian, kita yang suka nulis.
Jadi, konten GEMA apa kabarnya? :D
BalasHapusAhahahaah, berat teeehhh.
Hapusaku belum punya CV, huhu... mau nyusun CV kek pegawai dulu deh.
BalasHapusSama mbak, nanti aku nyontek aja formatnya ke mbak helena. Hihihi
HapusPeluang besar ni tips ny jg lengkap untuk mulai masuk k job ini. Tp saya blim pede ni sm blog saya hehehe mshbperlu bnyk bljar lg, mksih tips nya
BalasHapusSama bu, aku juga jadi belajar banyak
HapusContent jadi raja Dan diperlukan utk penyebaran informasi. Jadi content writer itu banyak manfaatnya ya. Materinya juga OK.
BalasHapusKalo yg sukarela jadi amal jariyah. Hihihi.
Hapus