Kesehatan: Kanker Serviks Bisa Dicegah dengan Vaksin

 

wichan

Seiring berjalannya waktu, apa-apa yang kita inginkan pasti berubah, akan menyesuaikan dengan kebutuhan. Dahulu ingin segalanya A sampai Z, tapi makin ke sini keinginan makin sedikit, bukan terbuang tapi mengerucut, contohnya saja dahulu ingin bisa keliling dunia, bisa beli segalanya yang diinginkan, sekarang yang paling diinginkan dan utama itu hanya kesehatan. Semakin sadar hal paling Istimewa yang kita punya itu ya kesehatan, bersyukurlah kita semua yang masih bisa berdiri tegar dengan fisik yang baik sampai saat ini.

Ngomongin kesehatan, kalau dipikir-pikir, Perempuan itu paling banyak ya jenis penyakitnya yang mungkin diderita, karena secara anatomi saja tubuh Perempuan dan laki-laki sangat berbeda, salah satu hal yang paling menonjol adalah RAHIM. Ya, kan? Laki-laki enggak punya Rahim, jadi enggak mungkin dia bisa menderita penyakit yang bisa menyerang Rahim.

Pernah dengar kanker leher rahim? Atau biasanya disebut kanker serviks.

Nah, itu tuh salah satu penyakit yang menyerang Perempuan, laki-laki ya enggak mungkin, tapi bisa jadi kalau kena virusnya, kenanya di bagian tubuh lain. Nanti kita bahas, lanjut saja bacanya, ya, akan aku sampaikan apa yang aku dengar dari para ahli soal virusnya.

Kanker serviks ini peringkat kedua terbanyak di Indonesia, di tahun 2022 saja tercatat 36.000 kasus, dan ada sebanyak 20.000 kematian. Sebanyak 70% pasien yang datang ke rumah sakit sudah berada di kondisi stadium lanjut.

Pemerintah Indonesia punya 3 strategi nasional dalam pemberian vaksin HPV untuk menurunkan angka risiko kanker serviks:

1. 90% anak Perempuan dan laki-laki usia15 tahun yang belum mendapatkan vaksin HPV.

2. 75% dari seluruh perempuan usia 30-69 tahun untuk menjalani skrining dengan high performance test.

3. 90% Perempuan teridentifikasi menderita lesi pra kanker serviks, menerima pengobatan sesuai standar.

Lesi pra kanker serviks itu adalah kelainan pada sel-sel serviks yang dapat berkembang menjadi kanker serviks.

 

Target pemberian vaksin HPV adalah anak Perempuan kelas 5 SD untuk dosis pertama dan dosisi kedua di kelas 6 SD. Tidak hanya anak sekolah, tetapi juga anak Perempuan di luar sekolah, artinya meskipun tidak sekolah, jika usianya 11 dan 12 tahun, setara dengan anak kelas 5 SD maka juga berhak menerima vaksin HPV. Sampai tahun 2023 tercatat sudah mencapai 95% untuk dosis pertama, dan 90% untuk dosis kedua, dari data tersebut berarti vaksin HPV bisa diterima oleh masyarakat secara luas.

dr. Ivander Ramon Utama

dr. Ivander Ramon Utama, F.Mas., SpOG., Msc. yang merupakan dokter spesialis kandungan dan kebidanan menjelaskan tentang kanker serviks yang merupakan mush Wanita Indonesia. DIjelaskan olehnya bahwa kanker serviks itu asalnya dari virus, virus itu bisa dibunuh dengan vaksin, dan aku baru tahu kalau ternyata kanker serviks adalah satu-satunya kanker yang bisa dicegah.

Sebagian besar penderita kanker serviks yang merasakan beberapa gejala seperti saat berhubungan intim mulai berdarah-berdarah, saat banyak berjalan dan gerak keputihannya banyak banget kadang bau busuk, saat buang air kecil terasa nyeri. Ini semua gejala di STADIUM AKHIR, yang artinya sudah enggak bisa dioperasi dan harus kemoterapi.

 

FYI!

Virusnya tidak hanya dari kontak seksual, kontak kulit yang cukup lama juga bisa ternyata. 15% penularan HPV dapat terjadi melalui rute non-seksual.


Siapa yang beresiko?

Benarkah hanya Perempuan?

Tentu saja tidak!

Virus HPV bisa menginfeksi siapa saja, 8 dari 10 orang akan terinfeksi HPV selama hidupnya, bisa jadi kita juga kena. Setiap jam ada 2 perempuan meninggal karena kanker serviks di Indonesia.

Kapan seseorang mulai terinfeksi?

Usia 15 tahun bisa berisiko terinfeksi HPV, lho, bukan hanya orang dewasa di atas 40 tahun.

Kok, bisa?

Tentu saja, ini juga ada penelitiannya. Sebagian besar orang tua enggak tahu soal perilaku anaknya, biasanya orang tua hanya tahu kalau anaknya baik, rajin ibadah, enggak pernah keluyuran enggak jelas. Namun sayangnya, sebagian besar aktivitas seksual terjadi tanpa diketahui orang tua. Transmisi virus terjadi di usia yang relatif muda, tetapi kanker serviks akan muncul di usia 30-40an. Itulah alasan vaksin HPV sedini mungkin.

Di awal aku bilang, laki-laki bisa kena virusnya juga, nah, selain kanker serviks, HPV itu juga bisa menjelma menjadi kanker penis, vulva, vagina, anal, genital, juga orophari ngeal. Ini semua bisa dicegah dengan vaksin.


Faktor risiko infeksi HPV pada laki-laki:

1. Gonta-ganti pasangan

2. Tidak sunat

3. Pasangan seks menderita CIN

4. Sejarah STI (Sexually Transmitted Infections)

5. Memiliki Riwayat hubungan seks anal dengan laki-laki

6. Riwayat merokok

 

Neoplasia Intraepitelial Serviks (CIN) bentuk paling dini dari perubahan bentuk mulut Rahim, CIN pada perempuan 90% bisa dieliminasi oleh kekebalan tubuhnya. Perempuan punya kekebalan alaminya, tapi enggak sekuat itu sehingga butuh vaksin untuk bisa mempertahankan kekebalan tersebut. Ini berbeda setiap individu, ada yg kuat, ada yang lemah sehingga bisa langsung transformasi jadi kanker.

dr. Ellen Roostaty Sianipar


dr. Ellen Roostaty Sianipar, SpA(K). yang merupakan dokter anak konsultan neonatologi membenarkan bahwa vaksin HPV direkomendasikan sedini mungkin oleh WHO, karena Early Protection akan bekerja sangat baik. Anak perempuan usia 9-14 tahun, sebelum anak tersebut melakukan hubungan seksual atau terpapar virus HPV ada saat terbaik untuk menerima vaksin.

Menguatkan pernyataan dr. Ivander, vaksin HPV dibutuhkan karena kadar respon antibody akan menjadi rendah setelah mengalami infeksi HPV, dan 50% perempuan tidak dapat menghasilkan imun yang terukur setelah terinfeksi, makanya dibutuhkan vaksin HPV.

Penting untuk diketahui, vaksin HPV ini pemberiannya bisa bersamaan dengan vaksin lainnya, yang pasti dengan mengganti suntikan dan tempat injeksi yang berbeda dengan vaksin lainnya. Untuk pemberian vaksin HPV baiknya langsung kontak dokter anak masing-masing, ya, biar lebih yakin dan jelas kalau ada yang mau ditanyakan.

 

Tubuh kita berhak sehat!

Komentar

  1. Kanker serviks bs dicegah asalkan ada kesadaran perempuan utk menjaga kebersihan dan kesehatan diri plus jaga perilaku seksual yg sehat

    BalasHapus
  2. Terimakasih informasi yang sangat bermanfaat

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah masuk ke blog ini, sila tinggalkan komentar.
:)